Pemilihan presiden akan diadakan bulan Juli mendatang. Denyutnya pun dapat kita rasakan sekarang. Para calon presiden mulai melakukan pencitraan
dan ramah-tamah sefektif mungkin, serta yang pasti mereka sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menjerat rival politiknya.
Dunia politik dan pendidikan jelas memiliki
khazanah yang berbeda. Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia,
sedangkan politik lebih kepada bertindak dan mekanisme dalam melakukan sesuatu
untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu, apa hubungannya dunia pendidikan dengan
dunia politik? Secara tidak langsung memang ada. Bercermin dari yang telah
terjadi, dunia pendidikan kita tidak pernah bisa steril dari politik.
Realitanya, dunia pendidikan Indonesia tidak luput dari aksi dukung-mendukung
suatu kekuatan politik tertentu, apalagi di perguruan tinggi. Akibatnya,
bentrokan antar mahasiswa pun terjadi.
Tujuan pendidikan menduduki posisi penting di
antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dengan demikian maka
kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap
menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus dicegah terjadinya.
Sudah saatnya dunia pendidikan kita terbebas
dari virus politik. Biarkan dunia politik menjalankan perannya sendiri. Hal ini
bukan berarti politik haram diajarkan dalam pendidikan. Justru, pendidikanlah
yang seharusnya menanamkan pendidikan politik yang baik dan benar kepada anak
didiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar