Minggu, 08 Juni 2014

Pendidikan Berpolitik Mutlak Diperlukan


             Pemilihan presiden akan diadakan bulan Juli mendatang. Denyutnya pun dapat kita rasakan sekarang. Para calon presiden mulai melakukan pencitraan
dan ramah-tamah sefektif mungkin, serta yang pasti mereka sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menjerat rival politiknya.
Dunia politik dan pendidikan jelas memiliki khazanah yang berbeda. Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia, sedangkan politik lebih kepada bertindak dan mekanisme dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu, apa hubungannya dunia pendidikan dengan dunia politik? Secara tidak langsung memang ada. Bercermin dari yang telah terjadi, dunia pendidikan kita tidak pernah bisa steril dari politik. Realitanya, dunia pendidikan Indonesia tidak luput dari aksi dukung-mendukung suatu kekuatan politik tertentu, apalagi di perguruan tinggi. Akibatnya, bentrokan antar mahasiswa pun terjadi.
Tujuan pendidikan menduduki posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus dicegah terjadinya.
Sudah saatnya dunia pendidikan kita terbebas dari virus politik. Biarkan dunia politik menjalankan perannya sendiri. Hal ini bukan berarti politik haram diajarkan dalam pendidikan. Justru, pendidikanlah yang seharusnya menanamkan pendidikan politik yang baik dan benar kepada anak didiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar