Sabtu, 07 Juni 2014

CEMBURU TANDA CINTA: HAKIKAT atau KLASIK?



Atmosfer malam ini begitu berbeda. Sedikit terasa lebih hangat dari malam-malam sebelumnya. Namun entah kenapa, otak dan hatiku berbanding
terbalik dengan suasana malam ini. Keduanya terasa dingin, nyaris membeku, dan hampir tak dapat digunakan. Aku masih tidak habis pikir dengan caraku menyikapi hubungan ini. Kepekaan hatiku terlalu berlebihan, aku terlalu pemikir. Bagaimana tidak? Aku terlalu mengobral rasa cemburuku kepadanya, bahkan tanpa alasan yang konkret. Masokhis memang, ketika aku lebih memilih diam daripada harus merasa malu saat aku mengatakan bahwa aku “cemburu”. Ya, walaupun rasa cemburuku tengah didiskon habis-habisan, tapi aku tidak berani mengatakannya langsung. Aku terlalu dibayangi oleh rasa takut. Takut? Iya, aku takut dia menganggapku tidak bisa bersikap dewasa. Menurutku, kata-kata “cemburu tanda cinta” sudah menjadi kata-kata klasik yang hampir tidak diberlakukan lagi. Cinta tidak selalu disimbolkan dengan “cemburu” karena aku tau bahwa dia layak hidup dengan dunianya. Aku punya duniaku sendiri, dia juga mempunyai dunianya sendiri, dan kita, kita mempunyai dunia yang sejatinya milik kita sendiri. Ketiganya memiliki porsi yang sama. Oke, aku kira aku begitu fasih terhadap teori ini tapi aku begitu sulit mengimplementasikannya pada kehidupan. Back to the topic, pada intinya aku sulit mengontrol rasa cemburuku. I think, I need a consultant. Karena aku tau, semakin aku sulit mengendalikan rasa cemburuku, itu akan berdampak pada hubunganku dengannya. Ah, semuanya serba terimplikasi.
            Harus kuakui, hingga saat ini pun terkadang aku masih sibuk menyembunyikan rasa cemburuku. Aku yakin dengan menyembunyikan rasa cemburu itu, nantinya akan membuatku terbiasa dan hilang dengan sendirinya. Namun, tetap saja aku masih berharap pada akhirnya dia mengerti dan berkata padaku,”Semua baik-baik saja. Aku sayang kamu,” Simpel. Itu hal yang diidamkan kebanyakan wanita. Karena pada hakikatnya, seseorang yang dilanda rasa cemburu adalah seseorang yang mencinta dan takut kehilangan orang yang dicintainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar