Semua kisah
indah yang telah tercipta tidak pernah luput dari rentetan peristiwa
menyedihkan di dalamnya. Begitu juga dengan kita.
Takdir berkata lain. Saat aku
menginjakkan kakiku di Kota Malang untuk melanjutkan studiku, aku kembali
bertemu dengan kamu. Kamu yang dulu sempat mengisi hari-hariku, dan
menceriakanku. Tidak tahu alasan konkretnya apa, tapi aku harus mengakui kalau
kamu selalu punya tempat di hatiku ini. Selama apapun kita tidak bertemu, tapi
saat kamu mencoba menghubungiku kembali, aku akan dengan senang hati meresponnya.
Aku masih ingat, kamu menemuiku tepat di depan kampus. Hari itu terasa begitu
sempurna,
kebahagiaanku begitu lengkap. Hari itu adalah hari pertama aku
merasakan peranku sebagai mahasiswi, dan saat itu pula hari pertama aku bertemu
denganmu setelah sekian lamanya kita saling memandang. Walaupun kita jarang
bertemu, tapi aku masih mengingat betul bagaimana bentuk wajahmu. Kita masih
malu-malu, agak canggung, mungkin efek lama tidak bertemu.
Sejak pertemuan itu kita jadi
semakin dekat, padahal saat itu aku sudah punya orang lain yang sebenarnya
tengah mengisi hariku. Tapi auramu, tidak pernah bisa aku elakkan. Kamu seakan
menjadi kelemahanku, di atas setiaku. Kamu mampu mengindahkan hari-hariku
melebihi dia yang memang setiap hari selalu berlaku kasar kepadaku. Kamu yang
selalu ada, sanggup membuatku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya. Hingga pada
akhirnya, aku benar-benar meneguhkan hatiku untuk memilihmu, menjadi bagian
dari hidupku. Ya... benar-benar bagian dari hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar